Seorang kolumnis majalah Al-Manar di Mesir pada tahun 2002, mengisahkan. Dalam sebuah perjalanan, sekitar 300 Km antara kairo-alexandria, disaat cuaca yg panas disebuah mikrobus, ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat karena pakaiannya yg sangat minim dan karena menentang kesopanan. ia duduk di ujung kursi dekat pintu keluar.
Tahukah anda apa respon perempuan muda tersebut? Dengan ketersinggungan yg sangat, ia mengekspresikan kemarahannya. karena merasa privasinya terusik. hak pakaian menurutnya hak perogratif seseorang.
“Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya tempat di neraka Tuhan anda!!”. sebuah respon yg sangat frontal, dan sang bapak pun hanya beristighfar. ia terus menggumamkan kalimat2 ALLAH.
Detik2 berikutnya suasana pun hening. beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelapdalam mimpinya. tak terkecuali perempuan muda itu. hingga sampailah perjalanan diujung tujuan. di terminal terakhir mikrobus alexandria, semua penumpang siap2 untuk turun. Tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yg masih terlihat tidur. ia berada di dekat pintu keluar. “Bangunkan saja!” begitu kira-kira permintaan para penumpang.
Tahukah apa yg terjadi. perempuan muda tersebut benar2 tidak bangun lagi. ia menemui ajalnya sebagaimana permintaannya. dan seisi mikrobus tersebut terus beristighfar, menggumamkan kalimat ALLAH.
Sebuah akhir yg menakutkan. mati dalam keadaan menentang ALLAH. seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya, seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir tiap saat, seandainya tiap orang takut bertemu dg Tuhannya dalam keadaan yg buruk, seandainya tiap orang tahu kemurkaan ALLAH, sungguh ALLAH masih menyayangi kita yg masih terus dibimbing-NYA. ALLAH akan semakin mendekatkan orang2 yg terus-menerus mendekat kepada-NYA. (Dahsyatnya sabar, 2010).Posted on Maret 29, 2012 by cintaallahswt
0 komentar:
Posting Komentar